Pakem Maddhu Konsisten Melestarikan Bahasa Madura melalui Workshop bagi Tenaga Pendidik
Pakem Maddhu Konsisten Melestarikan Bahasa Madura
melalui
Workshop
bagi Tenaga Pendidik
Melestarikan bahasa daerah merupakan kewajiban
bagi masing-masing individu. Namun, tidak banyak yang menyadari atas kewajiban
tersebut. Itulah yang coba dipulihkan oleh salah satu komunitas sekaligus
yayasan di Pamekasan, Pakem Mad hu. Keberadaanya di tengah-tengah masyarakat
bisa melestarikan bahasa dan sastra Madura. Komitmen itu direalisasikan dengan
beragam kegiatan dan program.Berdiri sejak 6 Januari 1992, Pakem Maddhu
diharapkan menjadi jembatan dalam pelestarian bahasa dan sastra Madura. Semua
giat seperti pembinaan dan peningkatan kompetensi para guru dalam kemampuan
berbahasa Madura, publikasi ejaan bahasa Madura, dan lainnya konsisten
dilakukan. “Di bidang
publikasi kami setiap bulan terbitkan buletin, menerbitkan buku ajar jenjang SD
dan SMP, menjadi tim perumus penyusun kamus bahasa Madura, menyusun modul
pembelajaran untuk SMP, dan publikasi lainnya,” ujar Ketua Pakem Maddhu Hafid
Effendy, Minggu (24/9/2023).Tidak hanya itu, komunitas
yang beranggotakan 8 orang itu juga telah menerbitkan tafsir Al Quran dengan
menggunakan bahasa dan ejaan bahasa Madura. Hafid menerangkan, didirikannya
Pakem Maddhu sebagai bentuk upaya melestarikan bahasa dan sastra Madura beserta
ejaannya. Dijelaskan Hafid, ke depan
pihaknya akan melakukan beberapa inovasi dalam pelestarian bahasa daerah
tersebut. Di antaranya adalah peningkatan digitalisasi, pengembangan website
yang memuat semua rujukan tentang bahasa Madura, dan aplikasi kamus khusus
ejaan bahasa Madura, serta pengembangan life skill.
Dia berharap, dengan adanya inovasi-inovasi itu bisa memudahkan masyarakat
dalam mengakses pengetahuan tentang bahasa dan sastra Madura.“Dari semua karya yang sudah kami terbitkan, hal paling sulit adalah
ejaan, seperti penulisannya yang harus melewati beberapa kali edit. Tapi kami
sudah melalui itu. Harapannya, ada bantuan dana hibah yang layak dari
legislatif maupun eksekutif untuk menunjang program kami,” ungkap akademisi
IAIN Madura itu.
Workshop bagi Tenaga Pendidik
Melestarikan bahasa daerah merupakan kewajiban
bagi masing-masing individu. Namun, tidak banyak yang menyadari atas kewajiban
tersebut. Itulah yang coba dipulihkan oleh salah satu komunitas sekaligus
yayasan di Pamekasan, Pakem Mad hu. Keberadaanya di tengah-tengah masyarakat
bisa melestarikan bahasa dan sastra Madura. Komitmen itu direalisasikan dengan
beragam kegiatan dan program.
Berdiri sejak 6 Januari 1992, Pakem Maddhu
diharapkan menjadi jembatan dalam pelestarian bahasa dan sastra Madura. Semua
giat seperti pembinaan dan peningkatan kompetensi para guru dalam kemampuan
berbahasa Madura, publikasi ejaan bahasa Madura, dan lainnya konsisten
dilakukan.
“Di bidang
publikasi kami setiap bulan terbitkan buletin, menerbitkan buku ajar jenjang SD
dan SMP, menjadi tim perumus penyusun kamus bahasa Madura, menyusun modul
pembelajaran untuk SMP, dan publikasi lainnya,” ujar Ketua Pakem Maddhu Hafid
Effendy, Minggu (24/9/2023).
Tidak hanya itu, komunitas
yang beranggotakan 8 orang itu juga telah menerbitkan tafsir Al Quran dengan
menggunakan bahasa dan ejaan bahasa Madura. Hafid menerangkan, didirikannya
Pakem Maddhu sebagai bentuk upaya melestarikan bahasa dan sastra Madura beserta
ejaannya.
Dijelaskan Hafid, ke depan
pihaknya akan melakukan beberapa inovasi dalam pelestarian bahasa daerah
tersebut. Di antaranya adalah peningkatan digitalisasi, pengembangan website
yang memuat semua rujukan tentang bahasa Madura, dan aplikasi kamus khusus
ejaan bahasa Madura, serta pengembangan life skill.
Dia berharap, dengan adanya inovasi-inovasi itu bisa memudahkan masyarakat
dalam mengakses pengetahuan tentang bahasa dan sastra Madura.
“Dari semua karya yang sudah kami terbitkan, hal paling sulit adalah
ejaan, seperti penulisannya yang harus melewati beberapa kali edit. Tapi kami
sudah melalui itu. Harapannya, ada bantuan dana hibah yang layak dari
legislatif maupun eksekutif untuk menunjang program kami,” ungkap akademisi
IAIN Madura itu.